Al Quran « Al Balad

البلد

( Al Balad )

لَا أُقْسِمُ بِهَذَا الْبَلَدِ
1. Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah),
وَأَنتَ حِلٌّ بِهَذَا الْبَلَدِ
2. dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini,
وَوَالِدٍ وَمَا وَلَدَ
3. dan demi bapak dan anaknya.
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي كَبَدٍ
4. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.
أَيَحْسَبُ أَن لَّن يَقْدِرَ عَلَيْهِ أَحَدٌ
5. Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorangpun yang berkuasa atasnya?
يَقُولُ أَهْلَكْتُ مَالاً لُّبَداً
6. Dan mengatakan: “Aku telah menghabiskan harta yang banyak”.
أَيَحْسَبُ أَن لَّمْ يَرَهُ أَحَدٌ
7. Apakah dia menyangka bahwa tiada seorangpun yang melihatnya?
أَلَمْ نَجْعَل لَّهُ عَيْنَيْنِ
8. Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata,
وَلِسَاناً وَشَفَتَيْنِ
9. lidah dan dua buah bibir.
وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ
10. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan[1579], [1579] Yang dimaksud dengan “dua jalan” ialah jalan kebajikan dan jalan kejahatan.

Al Quran « Asy-Syams

الشمس

( Asy-Syams )

وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا
1. Demi matahari dan cahayanya di pagi hari,
وَالْقَمَرِ إِذَا تَلَاهَا
2. dan bulan apabila mengiringinya,
وَالنَّهَارِ إِذَا جَلَّاهَا
3. dan siang apabila menampakkannya,
وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَاهَا
4. dan malam apabila menutupinya[1580], [1580] Maksudnya: malam-malam yang gelap.
وَالسَّمَاء وَمَا بَنَاهَا
5. dan langit serta pembinaannya,
وَالْأَرْضِ وَمَا طَحَاهَا
6. dan bumi serta penghamparannya,
وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا
7. dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
8. maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّاهَا
9. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّاهَا
10. dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.

Al Quran « Al Lail

الليل

( Al Lail )

وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى
1. Demi malam apabila menutupi (cahaya siang),
وَالنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّى
2. dan siang apabila terang benderang,
وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالْأُنثَى
3. dan penciptaan laki-laki dan perempuan,
إِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتَّى
4. sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.
فَأَمَّا مَن أَعْطَى وَاتَّقَى
5. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,
وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى
6. dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga),
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى
7. maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.
وَأَمَّا مَن بَخِلَ وَاسْتَغْنَى
8. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup [1581], [1581] Yang dimaksud dengan “merasa dirinya cukup” ialah tidak memerlukan lagi pertolongan Allah dan tidak bertakwa kepada-Nya.
وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى
9. serta mendustakan pahala terbaik,
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى
10. maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.

Al Quran « Adh Dhuhaa

الضحى

( Adh Dhuhaa )

وَالضُّحَى
1. Demi waktu matahari sepenggalahan naik,
وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَى
2. dan demi malam apabila telah sunyi (gelap),
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى
3. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu(1582). [1582] Maksudnya: ketika turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad s.a.w. terhenti untuk sementara waktu, orang-orang musyrik berkata: “Tuhannya (Muhammad) telah meninggalkannya dan benci kepadanya”. Maka turunlah ayat ini untuk membantah perkataan orang-orang musyrik itu.
وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْأُولَى
4. Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan) (1583). [1583] Maksudnya ialah bahwa akhir perjuangan Nabi Muhammad s.a.w. itu akan menjumpai kemenangan-kemenangan, sedang permulaannya penuh dengan kesulitan-kesulitan. Ada pula sebagian ahli tafsir yang mengartikan “akhirat” dengan “kehidupan akhirat” beserta segala kesenangannya dan “ula” dengan arti “kehidupan dunia”.
وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَى
5. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya (*) kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi puas. (*) Menurunkan wahyu, memberikan pimpinan dan pengetahuan kepada Nabi Muhammad sehingga beliau menjadi bersenang hati, karena telah mendapat jalan untuk memimpin ummatnya ke jalan yang baik.
أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيماً فَآوَى
6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu ?
وَوَجَدَكَ ضَالّاً فَهَدَى
7. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung(1584), lalu Dia memberikan petunjuk. [1584] Yang dimaksud dengan “bingung” di sini ialah kebingungan untuk mendapatkan kebenaran yang tidak bisa dicapai oleh akal, lalu Allah menurunkan wahyu kepada Muhammad s.a.w. sebagai jalan untuk memimpin ummat menuju keselamatan dunia dan akhirat.
وَوَجَدَكَ عَائِلاً فَأَغْنَى
8. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ
9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.
وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ
10. Dan terhadap orang yang minta-minta (*), janganlah kamu menghardiknya. (*) Orang miskin yang minta sedekah, atau orang bodoh yang minta ilmu pengetahuan

Al Quran « Alam Nasyrah

الشرح

( Alam Nasyrah )

أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
1. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,
وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ
2. dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
الَّذِي أَنقَضَ ظَهْرَكَ
3. yang memberatkan punggungmu [1585]? [1585] Yang dimaksud dengan “beban” di sini ialah kesusahan-kesusahan yang diderita Nabi Muhammad s.a.w. dalam menyampaikan risalah.
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ
4. Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu [1586], [1586] Meninggikan nama Nabi Muhammad s.a.w di sini maksudnya ialah meninggikan derajat dan mengikutkan namanya dengan nama Allah dalam kalimat syahadat, menjadikan ta’at kepada Nabi termasuk ta’at kepada Allah dan lain-lain.
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً
5. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً
6. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ
7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain [1587], [1587] Maksudnya: sebagian ahli tafsir menafsirkan apabila kamu (Muhammad) telah selesai berda’wah maka beribadatlah kepada Allah; apabila kamu telah selesai mengerjakan urusan dunia maka kerjakanlah urusan akhirat, dan ada lagi yang mengatakan: Apabila telah selesai mengerjakan shalat berdo’alah.
وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ
8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

Al Quran « At Tiin

التين

( At Tiin )

وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ
1. Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun [1588], [1588] Yang dimaksud dengan “Tin” oleh sebagian ahli Tafsir ialah tempat tinggal Nabi Nuh, yaitu Damaskus yang banyak pohon Tin; dan “Zaitun” ialah Baitul Maqdis yang banyak tumbuh Zaitun.
وَطُورِ سِينِينَ
2. dan demi bukit Sinai [1589], [1589] “Bukit Sinai” yaitu tempat Nabi Musa a.s. menerima wahyu dari Tuhannya.
وَهَذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ
3. dan demi kota (Mekah) ini yang aman,
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
4. sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .
ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ
5. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
6. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّينِ
7. Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?
أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ
8. Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?

Al Quran « Al ‘Alaq

العلق

( Al ‘Alaq )

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam [1590], [1590] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
كَلَّا إِنَّ الْإِنسَانَ لَيَطْغَى
6. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,
أَن رَّآهُ اسْتَغْنَى
7. karena dia melihat dirinya serba cukup.
إِنَّ إِلَى رَبِّكَ الرُّجْعَى
8. Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu).
أَرَأَيْتَ الَّذِي يَنْهَى
9. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang,
عَبْداً إِذَا صَلَّى
10. seorang hamba ketika mengerjakan shalat [1591], [1591] Yang dimaksud dengan orang yang hendak melarang itu ialah Abu Jahal, yang dilarang itu ialah Rasulullah sendiri. Akan tetapi usaha ini tidak berhasil karena Abu Jahal melihat sesuatu yang menakutkannya. Setelah Rasulullah selesai shalat disampaikan orang berita itu kepada Rasulullah. Kemudian Rasulullah mengatakan: “Kalau jadilah Abu Jahal berbuat demikian pasti dia akan dibinasakan oleh Malaikat”.

Al Quran « Al Qadr

القدر

( Al Qadr )

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan[1594]. [1594] “Malam kemuliaan” dikenal dalam bahasa Indonesia dengan malam “Lailatul Qadr” yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran, karena pada malam itu permulaan turunnya Al Qur’an.
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Al Quran « Al Bayyinah

البينة

( Al Bayyinah )

لَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنفَكِّينَ حَتَّى تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ
1. Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,
رَسُولٌ مِّنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفاً مُّطَهَّرَةً
2. (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Qur’an),
فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ
3. di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus (1595). [1595] Yang dimaksud dengan “isi kitab-kitab yang lurus” ialah isi kitab-kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi seperti Taurat, Zabur, dan Injil yang murni.
وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِن بَعْدِ مَا جَاءتْهُمُ الْبَيِّنَةُ
4. Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاء وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus (1596), dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. [1596] Lihat not. no. 201.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُوْلَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
6. Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُوْلَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ
7. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
جَزَاؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ
8. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.

Al Quran « Az Zalzalah

الزلزلة

( Az Zalzalah )

إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا
1. Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),
وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا
2. dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
وَقَالَ الْإِنسَانُ مَا لَهَا
3. dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”,
يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا
4. pada hari itu bumi menceritakan beritanya,
بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا
5. karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتاً لِّيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ
6. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam- macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka [1597], [1597] Maksudnya ada di antara mereka yang putih mukanya dan ada pula yang hitam dan sebagainya.
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْراً يَرَهُ
7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرّاً يَرَهُ
8. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.